Inilah Diet Ideal Untuk Pelangsing Tubuh

diet
KEGEMUKAN tidak saja mengurangi daya tarik, tetapi juga menjadi masalah kesehatan, baik pada anak-anak, remaja maupun dewasa, terutama di negara-negara maju.

Ukuran yang umum digunakan untuk mengatakan kegemukan adalah besarnya indeks massa tubuh (body mass index, BMI). BMI merupakan rasio berat tubuh (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m). Nilai BMI normal adalah 18,5 – 25, kelebihan berat 25 – 27 dan kegemukan > 27.

Obesitas merupakan penyakit kompleks, karena melibatkan interaksi dari beberapa faktor risiko, yaitu kelebihan makan (overeating), kurang gerak atau olah raga dan genetik.
Pada prinsipnya, kegemukan terjadi akibat asupan makanan sebagai sumber energi lebih besar daripada energi yang digunakan. Kelebihan energi ini sebagian besar disimpan dalam bentuk trigliserida di dalam jaringan lemak (adiposa) dan sebagian kecil berupa glikogen di dalam hati dan urat daging. Timbunan tersebut semakin lama terus menumpuk dan menambah berat tubuh.

Oleh karena itu, selain latihan fisik, strategi untuk melangsingkan atau menurunkan berat badan adalah menerapkan diet yang ideal dan dibarengi dengan mengonsumsi pangan yang dapat mengekang nafsu makan, meningkatkan pengeluaran energi dan meningkatkan penurunan jaringan berlemak, tetapi tetap mempertahankan jaringan tak berlemak (lean).

Diet yang ideal adalah menu makanan yang sanggup menciptakan kekurangan 500 – 1.000 K kalori/hari sehingga dapat menurunkan berat badan 1 – 2 lb (0,45 – 0,90 kg)/minggu.
Diet ini biasanya disebut balanced defisit diet. Tujuannya adalah menurunkan berat tubuh sebesar 10 – 15 persen dan mempertahankannya pada kondisi tersebut selama 6 – 12 bulan, sebelum mulai menurunkannya lagi. Oleh karenanya, tidak dibenarkan penurunan massa tubuh secara drastis. Cara ini akan menyebabkan guncangan atau gangguan kinerja organ dan metabolisme di dalam tubuh.

Sebagai patokan, pasien yang kelebihan berat biasanya memerlukan sekitar 22 K kalori/ kg. Dengan demikian, individu dengan berat 100 kg akan memerlukan 2.200 K kalori/hari untuk pemeliharaan dan 1.700 K kalori untuk menginduksi penurunan berat tubuh. Kebanyakan besarnya kalori untuk diet penurunan berat badan adalah 1.200 K kalori untuk perempuan dan 1.500 K kalori untuk pria.

Di samping besarnya kalori, komposisi kalori di dalam diet tersebut juga harus memenuhi kebutuhan makronutrien (protein, lemak, dan karbohidrat) dan mikronutrien (mineral dan vitamin). Protein harus disediakan 1,5 g/kg berat tubuh yang diinginkan, lemak tak boleh melebihi 30 persen total asupan energi (biasanya kurang dari 10 persen total kalori sebagai lemak jenuh, gunakan campuran lemak tak jenuh tunggal dan jamak), jumlah karbohidrat sebanyak sisa kalori dari kalori protein dan lemak yang dibutuhkan.
Untuk mengoptimalkan penurunan berat badan, diet tersebut perlu dikombinasi dengan komponen pangan fungsional.

Belakangan ini telah banyak penelitian yang berhasil mengidentifikasi nutrien yang dapat memberikan rasa kenyang sehingga membatasi makan yang berlebihan. Kelompok karbohidrat diketahui memiliki pengaruh terbesar terhadap rasa kenyang. Parameter yang biasa digunakan untuk memprediksi kenaikan gula darah (glukosa) setelah ingesti (makan) bahan makanan berkarbohidrat adalah indeks glisemik (IG).
Bahan pangan dengan IG rendah dapat meningkatkan rasa kenyang dan menurunkan berat badan karena pengaruhnya paling kecil dalam meningkatkan gula darah dan insulin serta bersifat lebih lama dicerna dan diabsorbsi daripada pangan dengan IG tinggi.

by Wisnu Adi Yulianto
Copyright © Sinar Harapan 2003