Makalah Manusia dan Peradaban

BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam makalah yang telah kami susun ini akan dibahas mengenai manusia dan peradaban yang telah dikembangkan olehnya. Manusia dan peradaban adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena tanpa adanya manusia maka tidak ada satupun peradaban yang akan muncul. Peradaban tertua yang selama ini kita kenal adalah peradaban yang berasal dari Mesir. Mesir telah jauh lebih dulu membentuk sebuah kultur dan tata cara hidup. Banyak juga peradaban yang muncul kemudian seperti Sumeria, dan peradaban lain. Dalam makalah ini juga dibahas mengenai perkembangan kemajuan peradaban. Penjelasan- penjelasan mengenai peradaban akan dibahas lebih dalam pada makalah ini.

BAB 2
ISI
Pengertian Adab dan Peradaban
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Berikut adalah pengertian adab dan peradaban menurut beberapa tokoh:
o Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from other species.
o Damono, 2001 menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
o Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
o Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
o Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
1. Pendidikan
2. Kemajuan teknologi dan Ilmu pengetahuan.
Peradaban selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan manusia dan lingkungan yang mempengaruhinya. Apakah anda masih ingat mengenai kisah Benua Atlantik yang hilang dan banyak pakar yang meneliti dan mengindikasikan bahwa benua Atlantik yang dimasud adalah benua yang ada di Katulisitiwa yang tidak lain adalah Indonesia dan beberapa pulau yang ada di sekitarnya. Dari penelitian para ahli didapatkan kesimpulan bahwa pecahan dari benua Atlantik saling menjauh dan penduduk yang ada di situ mulai membangun peradaban mereka sendiri dan munculah beraneka ragam peradaban dunia yang kita kenal sampai sekarang. Peradaban sangat tergatung dengan kemampuan manusia alam mengolah pikiran mereka untuk menghasilkan suatu karya dan juga tergantung pada lingkungan tempat mereka tinggal. Dalam perikop ini akan dibahas lebih dalam mengenai Evolusi budaya dan tahapan- tahapan perubahannya serta juga akan dibahas peradaban dan perubahan sosial yang terjadi di dalamnya. Biasanya menjelang pergantian abad sebagai tolok ukur perubahan peradaban akan disetai dengan adanya pendapat- pendapat yang dapat menggemparkan dunia. Hanya pada abad- abad kegelapan atau yang lebih kita kenal dengan abad primitf tidak banyak perkembangan peradaban yang tercatat dalam sejarah.
Evolusi Budaya dan Tahapan- Tahapannya
Budaya tidak selalu sama dari waktu ke waktu karena manusia yang melampaui peradaban akan selalu menemukan hal baru dari lingkungan sekitar mereka.
Ada tiga macam tahapan evolusi budaya yaitu:
a. gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam. ( revolusi agraris)
Pada tahap ini manusia baru mulai mengenal tahap menanami tanah dengan berbagai macam jenis tanaman yang dapat diambil manfaatnya baik sebagai bahan pangan maupun sebagai bahan bangunan tempat mereka tinggal. Misalnya Mesir, negara yang terletak di benua Afrika bagian utara ini dikenal sebagai pelopor peradaban dunia. Pada zaman itu mereka telah bercocok tanam anggur, gandum atau jelai dan beberapa jenis bahan pangan lain yang dapat dijadikan bahan pangan atau bahan bangunan rumah mereka. Penduduk Mesir telah mengenal cara bercocok tanam dan cara memetakan wilayah yang sekiranya subur untuk ditanami. Mereka telah mengenal cara untuk mengawetkan makanan seperti anggur, dan buah lain dengan cara dikeringkan, dan pada zaman Mesir kuno vahan makanan pokok yang ada adalah jelai atau jerami yang nantinya diolah dengan madu dan bawang putih untuk dijadikan roti. Lauk yang mereka makan adalah daging domba beserta lemaknya dan buah ara sebagai buah pencuci mulut mereka. Pada zaman itu juga telah dikenal cara untuk mengawetkan daging agar tidak lekas busuk yaitu dengan membuatnya menjadi semacam kornet. Tidak hanya bangsa Mesir yang telah mengenal cara bercocok tanam dan meramu bahan makanan, orang- orang Sumeria pun juga telah mengenal sistem perhitungan penyimpanan gandum atau hasil pertanian di dalam lumbung yang disewakan oleh raja kepada masyarakat. Sistem persewaan lumbung ini masih relevan untuk dipakai sampai masa ini.

b. gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi industri)
Perkembangan industry dunia dimulai pada awal abad ke- 17 dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt yang diikuti dengan ditemukannya banyak mesin oleh ilmuwan yang lain. Ditemukannya berbagai macam mesin ini merupakan awal dari perkembangan peradaban manusia pada gelombang ke- 2. Manusia pada masa ini sudah mulai memikirkan bagaimana cara mempermudah ktivitas mereka dan efisiensi waktu menjadi salah satu pertimbangan mereka. Karena ditemukannya berbagai macam alat industry pera manusia dalam perkembangan peradaban mulai tergeser oleh mesin- mesin ini karena tenaga dan manfaat mesin lebih banyak dibandingkan dengan tenaga manusia. Pada abad ini terkenal dengan peristiwa “ Revolusi Industri”. Masa- masa dimana peradaban manusia mulai tergeser oleh peran manusia berlangsung hingga kini.
c. gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi dengan komputer atau alat komunikasi digital.
Berkembangnya berbagai macam mesin turut mendukung berkembangnya komputer sebagai otak dari mesin. Bagi mesin, computer merupakan otak dan jantung yang dapat menghidupkan dan mengarahkan kinerja dari suatu mesin. Dengan adanya computer, manusia berlomba- lomba untuk menciptakan suatu cara komunikasi berbasis teknologi informasi yang mana computer memegang peranan penting dalam hal ini. Dengan adanya metode komunikasi yang mudah, manusia menjadi semakin ingin mempermudahnya dengan membuatperangkat komunikasi yang canggih seperti Blackberry, Ipad, dan alat- alat komunikasi canggih lain. Ini semua perkembangan peradaban tingkat akhir dimana manusia telah mampu membuat replica pikiran dan ekspresi yang mencerminkan dirinya. Dengan adanya social network seperti facebook, twitter juga akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan peradaban.

Peradaban dan Perubahan Sosial
Perubahan dan perkembangan peradaban memiliki dua macam dampak yaitu dampak positif dan dampak negative. Dampak- dampak seperti ini dapat teratasi dan menjadi manfaat bagi manusia jika kita mampu memadukan antara perkembangan peradaban yang saat ini telah kita miliki dengan filosofi kehidupan nenek moyang yang mengajarkan keluhuran budi.
Penyebab atau faktor – faktor terjadinya perubahan :
Faktor internal :
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk
Penduduk yang semakin banyak menimbulkan gesekan dalam sosialisasi semakin banyak. Hal ini disebabkan semakin tinggi intensitas pertemuan dan pergaulan seseorang dengan orang lain. Hal ini hanya dapat dicegah dengan memindahkan sejumlah penduduk dari wilayah yang sangat padat penduduk ke wilayah yang kurang padat pendududknya atau yang lebih kita kenal dengan istilah transmigrasi agar terjadi pemerataan Sumber Daya Manusia dan terjadi pembauran peradaban dari satu suku dengan suku yang lain.
b. Adanya penemuan – penemuan baru
Penemuan sejumlah mesin canggih dan alat komunikasi yang tidak kalah canggih juga mendorong terjadinya perubahan peradaban. Manusia dalam hal berkomunikasi menginginkan cara yang lebih mudah untuk dapat menyampaikan informasi kepada orang lain melalui alat- alat komunikasi yang canggih dan hanya memakan waktu yang singkat.Peradaban berawal dari sebuah kesepakatan yang dibuat seseorang dengan orang lain, dengan adanya alat- alat komunikasi yang canggih semakin memudahkan terjadinyainteraksi antar masyarakat dan memungkinkan terjadinya variasi peradaban.
c. Konflik dalam masyarakat
Salah satu factor yang menyebabkan terjadinya pergeseran suatu peradaban adalah konflik dalam masyarakat. Mudahnya dapat kita katakan apabila terjadi perpecahan dalam satu kelompok manusia maka mereka tidak akan mau lagi untuk tinggal dalam suatu kelompok sehingga masing- masing kelompok akan memisahkan diri dan membentuk kelompok baru yang nantinya akan membentuk cara hidup yang baru.
d. Pemberontakan dalam masyarakat
Pemberontakan adalah akar dari konflik dalam masyarakat. Dalam kepemimpinan dalam masyarakat apbila ada sekelompok oknum yang tidak mau tunduk dengan pemerintahan tersebut, maka dipastikan akan terjadi perpecahan dan konflik yang memicu terjadinya pergesern tradisi dan cara hidup masyarakat yang mengalami konlik.


Faktor external :
a. Faktor alam yang berubah
Alam juga turut membentuk suatu peradaban. Alam yang kaya akan Sumber Dayanya memungkinkan terjadinya peradaban yang lebih maju dibandingkn dengan mansia yng tinggal di wilayah yang kurang subur atau bahkan tidak kaya dengan Sumber Daya Alam.
b. Pengaruh kebudayaan lain
Adanya pelancong asing yang datang ke suatu wilayah dapat menyebabkan nilai- nilai peradba yang ada di tempat yang telah disinggahi akan megalami perubahan. Apalagi adanya akulturasi yaitu perkawinan campur akan smakin menggeser nilai nilai peradaban yang sudah tumbuh dan berkembang sebelumnya.

Wujud Peradaban Moral :

1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.
2. Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
3. Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun.
4. Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).


Tradisi, Modernisasi, dan Masyarakat Madani

Tradisi
Merupakan adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan di masyarakat karena adanya penilaian bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar.
Tradisi (Bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Tradisi juga merupakan adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan di masyarakat karena adanya penilaian bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar.

Moderenisasi
konsep modernisasi
Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu modo (cara) dan ernus (masa kini). Secara harfiah modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern.
Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. menurut para ahli modernisasi adalah perubahan yang disebabkan adanya penyesuaian yang mencari taraf hidup yang lebih baik.Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut.
a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupanbersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.
b. Prof. Koentjaraningrat menyatakan modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.
c. Anthony D Smith menyatakan modernisasi bukan semata-mata proses yang spontan dan tanpa perencanaan.
d. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan sosial planning.
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.
a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut :
a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu
d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
e. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan modernisasi yaitu proses menuju masa kini, dimana terjadi perubahan sosial budaya dan masyarakat memperbaharui diri untuk mendapatkan cirri-ciri yang dimiliki oleh masyarakat modern.
Adapun syarat-syarat dari modernisasi terdiri dari :
1. Cara berfikir ilmiah.
2. Sistem administrasi Negara yang baik.
3. Kedisiplinan yang tinggi.
4. Mampu menciptakan suasana yang kondusif.
Syarat-syarat modernisasi
• keorganisasian
• adanya pendidikan
• administrasi memadahi
Ciri-ciri modernisasi
• kebutuhan materi
• kemajuan tekhnologi
• memberi kemudahan
• ada teori baru
Profs Koentjaraningrat (1990:140-141) menyatakan modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.
Anthony D Smith (1973:62) menyatakan modernisasi bukan semata-mata proses yang spontan dan tanpa perencanaan. ‘modernization then is a conscious set of plant and policies for changing a particular society in the direction of contemporary societies which the leaders think are more ‘advanced’ in certain respect’.

Masyarakat Madani
Dari penerjemahan kata ‘Civil society’ dikenal di Indonesia sebagai masyarakat sipil, masyarakat warga, masyarakat madani, atau masyarakat adab (Wirutomo,2002). Penekanan konsep ini lebih kepada hubungan antara pemerintah dan rakyat, Negara dan masyarakat.
Apapun bentuk tindakannya yang pasti konsep itu menyangkut suatu ruang gerak masyarakat yang berada diluar Negara. Disinilah warga negar dapat terus menerus mengembangkan kemandirian diluar institusi Negara yang nantinya merupakan landasan bagi terwujudnya pranata politik formal.
Karena bidang politik pada masa lalu selalu dikaitkan dengan Negara, maka muncul konsep civil society sebagai arena bagi warga Negara yang aktif dalam politik. Tetapi lebih luas lagi konsep ini sering juga dikaitkan dengan peradaban masyarakat, yaitu suatu kualitas kebudayaan masyarakat yang ditandai oleh supremasi hukum.
Masyarakat Beradab Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab.
Konsep masyarakat adab dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Merujuk pada Bahmueller (1997), ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:
1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi masyarakat mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
5. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
6. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai ragam perspektif.
Dari beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa masyarakat madaniadalah sebuah masyarakat demokratis dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya; dimana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya. Namun demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali jadi, yang hampa udara, taken for granted. Masyarakat madani adalah konsep yang cair yang dibentuk dari poses sejarah yang panjang dan perjuangan yang terus menerus. Bila kita kaji, masyarakat di negara-negara maju yang sudah dapat dikatakan sebagai masyarakat madani, maka ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi masyarakat madani, yakni adanya democratic governance (pemerintahan demokratis yang dipilih dan berkuasa secara demokratis dan democratic civilian (masyarakat sipil yang sanggup menjunjung nilai-nilai civil security; civil responsibility dan civil resilience). Apabila diurai, dua kriteria tersebut menjadi tujuah prasyarat masyarakat madani sbb:
1. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat.
2. Berkembangnya modal manusia (human capital) dan modal sosial (socail capital) yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok.
3. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan; dengan kata lain terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial.
4. Adanya hak, kemampuan dan kesempatan bagi masyarakat dan lembaga-lembaga swadayauntuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama dan kebijakan publik dapat dikembangkan.
5. Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antar budaya dan kepercayaan.
6. Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.
7. Adanya jaminan, kepastian dan kepercayaan antara jaringan-jaringan kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antar mereka secara teratur, terbuka dan terpercaya.

Ketenanagan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia yang beradab
Konsep masyarakat adab dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum yang memperjuangkan kekuatan posisi masyarakat terhadap Negara. Manusia adalah ukuran bagi segala, manusia mempunyai kemampuan untuk menyempurnakan hidupnya sendiri, dengan syarat bertitik tolak dari rasio, intektualitas, dan pengalamannya. Kualitas hidup manusia bukan hanya diukur dari materi dan sekedar gaya hidup. Tapi nilai kerohanianlah yang tertinggi dan menjadi penentu dan kualitas hidup manusia yang akhirnya melahirkan suasana kehidupan ideal berupa ketenangan, kedamaian, kesejahteraan, dan sebagainya.
Peradaban dan Problematikanya bagi kehidupan manusia
I. Kemajuan Media Komunikasi Bagi Adab dan Peradaban Manusia
Muncul dan berkembangnya media baru dalam dunia komunikasi membawa dampak besar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Para ahli pun mengemukakan berbagai teori yang dapat mengakomodasi dan menjelaskan dampak yang terjadi akibat perkembangan media baru tersebut.
Teori Uses and Gratification telah mencoba menjelaskan penggunaan media elektronik bagi komunikasi interpersonal. Sejumlah studi yang sama dicoba untuk diterapkan pada skala organisasi, di mana jaringan komputer digunakan sebagai jaringan komunikasi elektronik, yang kemudian disebut sebagai computer mediated communication. Dalam studi ini disertakan pula alat-alat baik yang berhubungan langsung maupun tidak berhubungan secara langsung dengan komputer.
Sebuah hal terpenting yang diperhatikan di sini adalah konsep kehadiran (presence), di mana sesuatu yang maya dirasakan seolah sebagai objek yang benar/nyata adanya. Sedangkan social presence di sini diartikan sebagai pengalaman yang dirasakan oleh seseorang melalui isyarat atau tanda-tanda yang ada pada berbagai media komunikasi.
Email dikatakan memiliki tingkat “presensi” yang rendah, karena hanya digunakan untuk bertukat informasi searah, feedback dari penerima email tidak langsung diberikan saat itu juga atau sering ditunda. Sedangkan videoconferences dikatakan memiliki tingkat presensi sosial yang tinggi, karena proses komunikasi berlangsung dua arah, dan kedua komunikator mampu merasakan kehadiran komunikator yang lain dengan melihat mimik wajah, gesture, notasi suara, dsb.
(Straubhaar, Joseph & La Rose, Robert: 2004)
Dampak Media Komputer
Selama ini, penyebaran internet telah mengubah perhatian masyarakat terhadap pengaruh media baru. Salah satunya mengubah persepsi masyarakat tentang media-media baru. Lahirlah beberapa studi yang meneliti mengenai dampak penggunaan media baru ini, hingga pada akhirnya disimpulkan beberapa dampak yang dibawa oleh kemajuan teknologi komunikasi.
o Perilaku Antisosial (Antisocial Behavior)
Perkembangan komunikasi bermediakan komputer berjalan seiring dengan tumbuh suburnya nilai-nilai menyimpang yang dihasilkan oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Sejauh ini, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kekerasan pada games di komputer memiliki pengaruh yang sama kuatnya dengan tayangan kekerasan di televisi. Bahkan studi tertentu mengatakan bahwa video games mempunyai kemampuan lebih kuat untuk mempengaruhi anak-anak jika dibandingkan dengan tayangan TV atau tindakan kekerasan yang sebenarnya disaksikan oleh anak-anak.
Selain itu, p0rn0grafi yang marak di internet juga ikut meracuni otak anak-anak. Pelakunya dengan sengaja memberi link dari situs-situs yang biasanya dikunjungi oleh anak-anak ke situs-situs yang seharusnya tak pantas dikunjungi anak-anak dibawah umur. Sedangkan pada orang dewasa, p0rn0grafi tidak menunjukkan hasil penyimpangan yang signifikan seperti pada anak-anak apabila dilihat dari sisi agresivitas dan perilakunya.
o Kecemasan Berlebih Terhadap Komputer (Computer Anxiety)
Hal ini biasa disebut sebagai cyberphobia atau computerphobia, yakni rasa takut, cemas, khawatir pada saat menggunakan komputer. Biasanya ditunjukkan dengan gejala-gejala mual, pusing, dan keringat dingin pada saat menggunakan komputer. Si pengguna biasanya merasa takut untuk menggunakan komputer atau alat-alat canggih lain karena takut salah menekan tombol, takut terjadi hal-hal yang tidak dinginkan jika salah mengoperasikan suatu alat, dsb.
Hal ini sering terjadi pada orang-orang yang umumnya tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang alat tertentu, atau pada orang-orang yang kemampuan perhitungannya kurang baik.
Orang-orang semacam ini akan menggunakan komputer dengan porsi sesedikit mungkin. Murid yang jarang memakai komputer di kelas atau pekerja yang menghindari pekerjaan yang berhubungan dengan komputer mungkin merupakan tanda-tanda daricomputerphobia.
Berbeda halnya dengan computerphobia, internet self-efficacy adalah mereka yang sudah merasa mantap menggunakan teknologi yang ada dan lebih banyak berinteraksi dengan komputer dalam penyelsaian pekerjaannya.
o Ketagihan (Addicted)
Media komputer memiliki kualitas interaksi yang mampu merespon tiap gerak penggunanya. Kadang kala, komputer mampu mewujudkan apa yang menjadi harapan penggunanya, namun kadang tidak, hasilnya pun bervariasi pada tiap pengguna.
Kemampuan ini yang akhirnya menuntut kita untuk “datang lagi” dan merasakan hal yang berbeda - prinsip ketagihan yang sama seperti pada judi.
Yang menjadi bahan diskusi di antara para orang tua adalah anak-anak mereka yang kecanduan untuk terus bermain di depan layar komputer tanpa henti. Brenner dalam bukunya mengatakan bahwa heavy internet user menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada ketagihan, antara lain kecanduan dan menarik diri dari lingkungan sosial.
Hal yang sama juga terjadi pada orang dewasa. Bahkan yang lebih parah, mereka merelakan sejumlah uang yang keluar untuk bermain game di komputer atau di internet. Mereka rela menghabiskan uang untuk gambling, fantasy sport league, dan permainan virtual lainnya.
Menurut seorang psikolog, Sherry Turkle, kekuatan komputer bukan datang dari hal-hal di luarnya/eksternal layaknya pada obat-obatan, tapi dari apa yang ada pada orang-orang yang menggunakan, dari apa yang mereka pelajari tentang ketergila-gilaan mereka pada komputer.
Suatu hal yang menarik adalah kemampuan komputer untuk mendorong / memprovokasi pencerminan diri penggunanya serta memperluas pikiran ke dalam dunia maya yang seakan-akan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Dalam hal ini, kebiasaan pengguna komputer disamakan dengan kemampuan mereka untuk mengontrol dunia di dalam komputer, mereka merasakan hubungan yang sangat erat dan keterkaitan dengan komputer. Orang-orang ini juga ingin mengekspresikan diri mereka melalui komputer dan menciptakan gaya sesuai dengan kepribadian masing-masing.
Tumbuh kembang internet di dunia di dukung oleh beberapa faktor, hal pertama adalah karena karena internet menyediakan layanan yang familiar dan bersifat memudahkan penggunanya. Selain itu, pertimbangan waktu yang digunakan untuk mencari informasi lewat internet dari berbagai belahan bumi lebih efisien daripada jika kita mencari informasi lewat media cetak atau media lainnya. Lewat internet kita bisa mencari data dalam berbagai bentuk, mulai dari sekedar tulisan, sampai video klip yang bergerak.
Bagaimanapun, perkembangan media informasi memiliki dua sisi yang mutlak ada, yakni segi positif dan negatif. Di atas, para psikolog menguraikan dampak-dampak negatif yang diusung oleh media baru. Di sisi lain, media baru membuka mata negara-negara berkembang untuk memandang ekonomi global dari sebuah alat bernama komputer.
Internet juga memiliki peran dalam bidang ekonomi, hal ini terlihat dari adanya e-commerce atau e-business. Internet berperan sebagai infrastruktur yang membantu transaksi perdagangan dari penjual pada pembeli. Internet juga bisa disebut sebagai pasar belanja terbesar dengan jaringan informasi dan komunikasi terluas.
(Mirabito, M.A.M & Morgenstern, B.L: 2004)
Kemajuan IPTEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia
Dari zaman ke zaman, perubahan yang terjadi di dunia ini amatlah sangat pesat, apalagi dari segi Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Bila kita ingat zaman dahulu, banyak para ilmuwan menemukan berbagai hasil percobaannya, dan kemudian diluncurkan lalu dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, seperti adanya ilmu fisika, ilmu matematika, ilmu kimia, ilmu biologi, juga ilmu sosial. Semua ilmu itupun masih diterapkan hingga saat ini oleh kita semua.
Tak dapat kita bayangkan apabila para ilmuwan tidak menemukan berbagai penemuan luar biasa untuk peradaban manusia, kita bahkan mungkin tak dapat untuk bertahan hidup, karena kita akui bahwa kita sangatlah butuh akan keberadaan ilmu pengetahuan dunia untuk menjalankan kehidupan di dunia fana ini.
Namun, di balik semua itu kita patut, wajib, dan haruslah untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena keagungan-Nya lah ilmu pengetahuan itu dapat kita rasakan dan manfaatkan selama kita hidup. Setelah itu, kita patut untuk menjaga dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan tersebut sampai saat nanti untuk masa depan dan peradaban manusia.
IPTEK di satu sisi sungguh sangat membantu kita selaku manusia dalam mengerjakan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
1. Mengetik laporan kerja dengan komputer
2. Menelepon orang lain dengan handphone
3. Mendengarkan musik dengan mp3 player
4. Mengetahui berita dengan televisi
5. Mengetahui waktu dengan jam
6. Bepergian ke manapun dengan sepeda motor, mobil, dan kendaraan lainnya
7. Mendinginkan ruangan dengan ac
8. Dan masih banyak lagi contohnya
Bahkan saat ini telah diciptakan robot menyerupai manusia yang bertujuan untuk menggantikan manusia dalam mengerjakan tugas sehari-sehari. Kita jadi sangat tertolong dengan adanya teknologi yang kian lama kian maju.
Namun, di sisi lainnya, kita jadi dimanjakan oleh teknologi. Manusia jadi malas, bahkan sangat tergantung oleh teknologi yang membantu mengerjakan pekerjaan sehari-hari kita selaku manusia. Jadinya, manusia tidak ada usaha sekuat tenaga untuk mengerjakan pekerjaannya dengan tangan sendiri. Padahal sungguh bangganya kita bila suatu pekerjaan dapat dilakukan dan diusahakan sendiri.
Kemajuan IPTEK menunjukkan kemampuan intelektual (intelligence) manusia juga berkembang. Jadi teknologi selalu membutuhkan manusia supaya dapat diciptakan untuk peradaban manusia. Tetapi manusia tidak sepenuhnya selalu membutuhkan adanya teknologi untuk kehidupannya, karena manusia memiliki intelektual, sedangkan teknologi tidak memiliki intelektual.
(Prayudi: 2009)
Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Seseorang menggunakan teknologi, karena menusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lebih-lebih yang lain.
Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh dapat dikemukakan pendapat pakar teknologi “dunia” terhadap pengembangan teknologi. Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu : (1) pesawat terbang, (2) maritim dan perkapalan, (3) alat transportasi, (4) elektronika dan komunikasi, (5) energi, (6) rekayasa , (7) alat-alat dan mesin-mesin pertanian, dan (8) pertahanan dan keamanan.
Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala “dehumanisasi”, tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis.
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas.
Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Perbudakan dan penjajahan di North America, Asia dan Afrika hanya memungkinkan melalui dukungan iptek. Perkembangan iptek di Eropa Barat membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan yang melahirkan komunisme. Produksi weapons of mass destruction, baik kimia, biologi ataupun nuklir tentu saja tidak bisa dipisahkan dari iptek; belum lagi menyebut kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan iptek.
Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan,oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
Dari segala dampak terburuk dari perkembangan iptek adalah dampak terhadap perilaku dari manusia penciptanya. Iptek telah membuat sang penciptanya dihinggapi sikap over confidence dan superioritas tidak saja terhadap alam lingkungan melainkan pula terhadap sesamanya. Eksploitasi terhadap alam dan dominasi pihak yang kuat (negara Barat) terhadap pihak yang lemah (negara dunia ketiga) merupakan ciri yang melekat sejak lahirnya revolusi industri.
III. Pertumbuhan dan Perkembangan Demografi Terhadap Adab dan Peradaban Manusia
Johan Sussmilch (1762): “Demografi mempelajari hukum Tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada umat manusia yang terlihat pada kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.”
Achille Guillard (1855): “Demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur yaitu meliputi perubahan secara umum, fisik, peradaban, intelektualitas, dan kondisi moral.”
David V. Glass (1953): “Demografi terbatas pada studi penduduk sebagai akibat pengaruh dari proses demografi, yaitu: fertilitas, mortalitas, dan migrasi.”
UN (1958); IUSSP (1982): “Demografi adalah studi ilmiah mengenai masalah penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya. Masalah demografi lebih ditekankan pada segi kuantitatif dari berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi.”
Donald J. Bogue (1973): “Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang perubahan masa melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.”
Bapak demografi: John Graunt menganalisis data kelahiran dan kematian yang diperoleh dari catatan kematian (bills of mortality) yang setiap minggu diterbitkan oleh petugas gereja-gereja. John Graunt mencetuskan hukum-hukum tentang pertumbuhan penduduk.
Demografi (Kependudukan) adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
Problematik demografi dalam meningkatkan kesejahteraan sudah berada di wilayah terapan ilmu demografi. Pertanyaan mendasarnya adalah upaya mencari keseimbangan struktur penduduk di wilayah tertentu pada periode tertentu dan kesejahteraan optimal yang dapat dicapai.

Sumber utama:
http://veethaadiyani.blog.uns.ac.id/2010/05/04/peradaban-dan-problematika-bagi-kehidupan-manusia/
http://terminaltechno.blog.uns.ac.id/2009/09/22/manusia-dan-peradaban/
kedua
http://anangnang.blogspot.com/2011/03/makalah-manusia-dan-peradaban.html
courtesy google