Harajutik, busana baru perpaduan harajuku dan batik

Harajutik adalah perpaduan batik dan budaya Harajuku. Siapa tidak kenal fashion style ala Harajuku? Distrik Harajuku yang terletak di Tokyo, Jepang memang terkenal sebagai tempat "nongkrong" orang-orang yang stylish dan fashionable. Gaya Harajuku sendiri merupakan semacam street fashion atau fashion jalanan yang tidak mengenal peraturan.

Apa jadinya bila gaya ala Harajuku yang ngepop digabungkan dengan batik tradisional Indonesia? Hasilnya adalah "Harjutik" atau Harajuku with Batik karya seniman asal Bandung, Tiarma Sirait. Harajutik ini dipamerkan pertama kali di Roppongi, Tokyo, pada akhir November 2008 lalu dan langsung mengundang decak kagum muda-mudi Jepang.

Tiarma adalah seorang pelaku seni di Indonesia yang berprestasi di tingkat internasional. Salah satu prestasinya yang terakhir adalah mewakili Indonesia dalam acara Olympic Fine Arts di Beijing, Agustus lalu. Tiarma juga pernah menjadi artis tamu dan melakukan pameran di berbagai museum di Fukuoka, UK, Swedia dan beberapa negara lainnya.

Tiarma yang baru saja mendapat penghargaan bergengsi dari Olympic Fine Art atas karya lukisnya itu begitu tertarik menggelar pameran busana batik yang menargetkan kaum muda Jepang. Begitu mendapat tawaran dari Javarism, panitia yang menggelar acara tersebut, ia langsung saja menyatakan setuju.

"Memperkenalkan Indonesia saat ini tentu memerlukan cara yang lebih kreatif. Batik bergaya Harajuku bisa menjadi awal perkenalan akan Indonesia dari cara yang bisa diterima kalangan muda Jepang," kata Tiarma yang juga memboyong sebanyak 200 karyanya untuk dijual pada malam itu.

Menurut dia batik memang sudah cukup dikenal di Jepang, tetapi belum menjadi suatu fashion pilihan, padahal potensi batik untuk menjadi busana dunia sangat luar biasa. Tokyo, sebagai salah satu bagian dari tren mode dunia merupakan tempat yang perlu terus dipilih sebagai ajang pagelaran batik agar memiliki gaung yang juga mendunia.

Sementara itu, Dubes Jusuf Anwar mengemukakan bahwa pagelaran "Harjutik" atau perpaduan gaya Harajuku dan batik merupakan keberanian anak muda Indonesia untuk menampilkan karya kreatifnya di luar negeri.

"Memperkenalkan Indonesia tidak selalu melalui acara-acara resmi, tetapi pagelaran seni busana juga bisa menjadi ajang diplomasi yang baik untuk mengenalkan Indonesia secara berbeda," kata mantan menteri keuangan itu.

sumber: antara, kompas, erabaru

Komentar