Tips mengemudi aman di musim hujan

Akhir-akhir ini, hujan turun hampir tiap hari. Bagi orang yang mobilitasnya tinggi, tingginya curah hujan dirasa cukup merepotkan. Sehingga perlu dilakukan persiapan kendaraan dengan baik. Beberapa Persiapan yang perlu dilakukan antara lain:


Kaca depan yang jernih amat dibutuhkan untuk keamanan berkendara di jalan saat hujan turun. Tak ada satu pengemudi pun yang bisa mengemudi dengan mantap, bila kaca-kaca mobil buram dan menghalangi pandangan ke depan atau ke belakang.

Kaca buram saat hujan, sering diakibatkan oleh adanya lapisan kotor, yang menempel di permukaan luar kaca, terutama kaca depan dan belakang. Lapisan kotor yang berasal dari debu dan asap ini sulit dibersihkan kecuali dengan cara poles kaca.

Selain itu, kaca buram juga bisa disebabkan karena karet wiper sudah tidak lentur, aus, dan tua sehingga perlu diganti baru. Agar kaca tetap jernih saat hujan, orang sering mengoleskan sedikit sabun colek di bagian atas kaca depan atau menambah sedikit shampo ke dalam tabung air pembersih. Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan ialah membersihkan lubang nosel dan mengatur arah semprotannya.

Setelah membersihkan kaca, perlu diperhatikan kondisi lampu-lampu penerang depan, lampu rem, dan lampu sinyal tanda belok. Khusus lampu depan yang menyorotkan sinar putih terang atau kebiruan, sebaiknya dicermati apakah sorotnya cukup terang?

Saat hujan, justru sorot lampu berwarna kekuningan yang lebih baik dan dapat menerangi bidang jalan secara sempurna. Jangan lupa mengatur arah sorot lampu depan agar tidak menyilaukan pengemudi lain dari arah depan.

Selanjutnya, kondisi ban dan rem juga tak boleh diabaikan. Di jalan basah, ban dengan telapak gundul tak mampu memberi daya cengkram optimal. Di jalan yang basah dan licin itu pula fungsi rem menjadi amat penting.

Saat hujan, genangan air bakal terjadi. Air bisa menyebabkan karat dan menjadi "musuh" yang harus dihindari karena merusak komponen onderstel, body dan lain-lain. Karet pembungkus pada as penggerak roda (drive shaft) merupakan salah satu bagian yang harus dicermati.

Bila karet ini sobek, maka air kotor bisa masuk dan merusak drive shaft. Karet pembungkus sejenis juga bisa ditemukan pada sistem kemudi rack & pinion. Biasanya, sambil memeriksa kondisi karet-karet pembungkus tadi, mekanik juga melumasi komponen kaki-kaki, termasuk bearing roda.

Untuk menghindari mogok, maka sistem kabel dan kelistrikan mesin sebaiknya diperiksa secara teliti. Bila terjadi "kebocoran" pada kabel-kabel kelistrikan mesin, maka akan mudah terjadi hubungan singkat (kortsleting) yang berakibat mesin mati dan mobil pun mogok.

Rangkaian kabel yang patut dicermati adalah kabel-kabel busi dan koil. Selain itu, distributor cap harus kedap air agar platina tetap berfungsi dengan baik. Komponen kelistrikan lain yang penting adalah alternator. Karena letaknya di bagian bawah, maka komponen ini rawan rusak bila mobil dipaksa menerjang banjir.

Komponen mesin yang juga perlu diperhatikan adalah knalpot. Agar knalpot tak mudah tersumbat, maka pasanglah penutup pada ujung knalpot dan lubangi bagian samping pipa knalpot agar asap tetap bisa keluar dengan lancar.

Periksalah karet-karet body dan pintu, terutama untuk mobil-mobil yang telah berusia lebih dari tiga tahun. Bila karet-karet tersebut tak elastis lagi, segera ganti untuk mencegah air merembes ke dalam kabin atau bagasi. Periksa dan rapatkan juga karet-karet penutup pada lubang-lubang yang berada di bagian lantai. Hal ini untuk mencegah air tidak masuk ke dalam kabin dan bagasi.

Meski mobil telah disiapkan dengan cermat dan teliti, sebaiknya hindari menjalankan mobil di jalanan yang banjir, karena meski tahan banjir (tidak mogok), mobil bukanlah kendaraan amfibi yang bisa berjalan di darat dan air sekaligus. (S.Sumargo)


Komentar