5 sebab ditolak kerja

Beberapa tahun terakhir, negara kita dilanda krisis ekonomi yang tak berkesudahan. Akibatnya, lapangan pekerjaan makin sedikit, kualitas sumber daya manusia makin menurun, dan pengangguran merajalela.


Persaingan dalam mencari pekerjaan pun semakin ketat. Kita tidak hanya bersaing dengan sesama pencari kerja, tapi juga harus mampu memenuhi kualifikasi yang dituntut oleh perusahaan. Apalagi perusahaan sekarang selektif dalam memilih pekerja dengan alasan menjaga kualitas perusahaannya. Alhasil, perusahaan hanya akan memilih mereka yang benar-benar sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan.

Faktor tidak diterima di suatu perusahaan

Bila Anda sudah sampai pada tahap tes dan wawancara kerja tidak diterima, jangan kecil hati. Bukan berarti Anda kurang berkualitas. Menurut situs karir.com ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kegagalan Anda.

1. Latar belakang pendidikan, skill dan pengalaman tidak sesuai permintaan.
Jadi Anda dianggap bukan orang yang tepat untuk menempati posisi tersebut. Ini bukan berarti Anda tidak cocok. Bisa jadi di posisi lain di perusahaan lain, Anda dianggap sangat bernilai.

2. Hasil psikotes menunjukkan kepribadian Anda tidak cocok dengan karakter pekerjaan yang dilamar.
Tiap fungsi kerja mempunyai tuntutan karakter sendiri. Untuk posisi marketing misalnya, dibutuhkan orang yang luwes bergaul, terampil berkomunikasi, kreatif, agresif dan lain sebagainya. Bila hasil tes menunjukkan kepribadian Anda tidak sesuai dengan yang diharapkan, wajar bila Anda gagal.

3. Gaji yang Anda ajukan terlalu tinggi atau rendah.
Tidak semua perusahaan senang mendapat kandidat pelamar yang mengajukan gaji jauh di bawah "pasaran". Bisa jadi mereka malah akan meragukan kualitas Anda. Jadi sebelum negosiasi gaji, lakukan survei gaji untuk posisi yang sama di perusahaan lain (kalau bisa pada industri sejenis).

4. Gagal meyakinkan rekruter bahwa Anda adalah orang yang tepat.
Kesesuaian seorang kandidat pelamar dengan fungsi kerja tertentu, ada yang bisa diukur melalui tes. Misalnya tes meng-edit tulisan untuk posisi Editor naskah. Namun, ada pula yang harus digali lewat wawancara mendalam. Bila ini kasusnya, Anda harus bisa memaparkan dan meyakinkan rekruter mengenai kemampuan Anda. Bila Anda tidak punya ketrampilan berkomunikasi yang baik atau tidak cukup percaya diri, Anda bisa gagal di sini.

5. Faktor subyektivitas.
Ada kemungkinan kegagalan Anda disebabkan faktor subyektif si rekruter. Misalnya, solidaritas sesama alumni perguruan tinggi, atau mungkin menyangkut selera pribadi pada kelebihan fisik. Memang tidak adil rasanya, tapi ini adalah bagian dari kenyataan yang harus diterima. (chic)

Komentar