Riset di Amerika menunjukkan, separuh dari perempuan Amerika menderita liver berlemak. Kondisi ini terjadi ketika toksin lingkungan, kebiasaan makan dan penggunaan obat seperti penawar rasa sakit menyebabkan lemak menimbun di dalam dan di sekitar liver,
jelas Ann Louise Gittleman Ph.D., dalam bukunya The Fat Flush Plan. Akibatnya, liver tak bisa detoksifikasi tubuh, menyebabkan lelah, perasaan berubah-ubah dan berat badan naik. Kabar baiknya, beberapa perubahan sederhana dapat memulihkan fungsi optimal liver. Yang perlu dilakukan antara lain:
Makan bawang putih dan bawang bombay
Salah satu fungsi penting liver adalah memproduksi empedu, cairan pencernaan yang membantu memecah lemak dari sumber makanan. Tapi timbunan lemak di liver membuat produksi empedu berkurang sehingga terjadi timbunan lemak tambahan. Untuk membalikkan siklus ini, tambahkan bawang putih dan bawang bombay di dalam diet Anda. Senyawa-senyawa sulfur di dalam makanan ini menstimulir produksi empedu dan meningkatkan pembersihan lemak. Untuk hasil terbaik, makan hidangan yang dimasak dengan salah satu atau kedua ingredien ini setiap 2 hari.
Makan kunyit
Kunyit mempunyai aksi lipotropic yang meningkatkan metabolisme di dalam liver untuk membakar timbunan lemak yang menyebabkan organ berlemak. Selain itu, studi-studi menunjukkan, senyawa curcuminoid di dalam bumbu ini memicu aliran empedu menguras lemak. Sebagai bonus: kunyit menghambat penyimpanan lemak di dalam sel-sel untuk perampingan secara keseluruhan.
Makan omega-3
Sebuah studi Italia menemukan, para relawan yang mendapatkan suplemen asam lemak omega-3 mengembangkan liver yang lebih ramping dan berfungsi lebih baik dalam 12 bulan. Omega-3 menghambat liver memproduksi lemak yang disebut trigliserida, jelas Alan C. Logan, N.D., dalam buku The Brain diet. Lemak sehat ini juga mengaktifkan enzim liver untuk mempercepat pelepasan timbunan lemak untuk energi. Dosis yang digunakan dalam studi adalah 1000mg setiap hari.
Makan berry dan bean
Makanan seperti roti putih dan snack olahan yang mengandung karbohidrat glycemic tinggi dapat meningkatkan lemak liver sampai 2 kali lipat. Karbohidrat glycemic tinggi dengan cepat diubah menjadi gula sederhana yang disebut glukosa. Tubuh lalu merespons dengan mengeluarkan insulin untuk menstabilkan gula. Tapi hormon ini juga mensinyalkan liver untuk menimbun lemak.
Solusi: Tingkatkan intake berry dan bean. Makanan yang dibakar secara perlahan ini mencegah lonjakan insulin. Selain itu, serat-seratnya juga menyapu lemak dan toksin langsung keluar dari saluran cerna sehingga mengurangi timbunan lemak di liver. (aura)
Makan bawang putih dan bawang bombay
Salah satu fungsi penting liver adalah memproduksi empedu, cairan pencernaan yang membantu memecah lemak dari sumber makanan. Tapi timbunan lemak di liver membuat produksi empedu berkurang sehingga terjadi timbunan lemak tambahan. Untuk membalikkan siklus ini, tambahkan bawang putih dan bawang bombay di dalam diet Anda. Senyawa-senyawa sulfur di dalam makanan ini menstimulir produksi empedu dan meningkatkan pembersihan lemak. Untuk hasil terbaik, makan hidangan yang dimasak dengan salah satu atau kedua ingredien ini setiap 2 hari.
Makan kunyit
Kunyit mempunyai aksi lipotropic yang meningkatkan metabolisme di dalam liver untuk membakar timbunan lemak yang menyebabkan organ berlemak. Selain itu, studi-studi menunjukkan, senyawa curcuminoid di dalam bumbu ini memicu aliran empedu menguras lemak. Sebagai bonus: kunyit menghambat penyimpanan lemak di dalam sel-sel untuk perampingan secara keseluruhan.
Makan omega-3
Sebuah studi Italia menemukan, para relawan yang mendapatkan suplemen asam lemak omega-3 mengembangkan liver yang lebih ramping dan berfungsi lebih baik dalam 12 bulan. Omega-3 menghambat liver memproduksi lemak yang disebut trigliserida, jelas Alan C. Logan, N.D., dalam buku The Brain diet. Lemak sehat ini juga mengaktifkan enzim liver untuk mempercepat pelepasan timbunan lemak untuk energi. Dosis yang digunakan dalam studi adalah 1000mg setiap hari.
Makan berry dan bean
Makanan seperti roti putih dan snack olahan yang mengandung karbohidrat glycemic tinggi dapat meningkatkan lemak liver sampai 2 kali lipat. Karbohidrat glycemic tinggi dengan cepat diubah menjadi gula sederhana yang disebut glukosa. Tubuh lalu merespons dengan mengeluarkan insulin untuk menstabilkan gula. Tapi hormon ini juga mensinyalkan liver untuk menimbun lemak.
Solusi: Tingkatkan intake berry dan bean. Makanan yang dibakar secara perlahan ini mencegah lonjakan insulin. Selain itu, serat-seratnya juga menyapu lemak dan toksin langsung keluar dari saluran cerna sehingga mengurangi timbunan lemak di liver. (aura)
Komentar
Posting Komentar